Terkadang mimpi tidak selamanya baik, begitu juga dengan impian, tidak akan mudah untuk di capai. Apa yang kita impikan tidak menjadi nyata kemudian kita pesimis hingga akhirnya kita lupa akan hakikat hidup. Untuk itu, lebih baik memiliki banyak jalur untuk kedepan, meskipun satu jalan buntu, kita masih punya jalan yang lain.
Menjadi musisi adalah cita-cita terbesarku, bergelut di dunia musik. Suatu kebangaan besar jika kita bisa mengapresiasikan kemampuan kita. Tidak terhitung berapa banyak musisi yang terkenal. Ketika mereka berkumpul menjadi sebuah group besar , kumpulan oarang-orng yang memiliki jiwa seni yang tinggi, auranya begitu terasa melekat dalam kesehariannya. Terkadang aku selalu iri melihat mereka, bukan karena aku tidak suka, justru aku sangat tertarik untuk bergabung. Ku akui memang banyak para musisi yang hanya mengedepankan hiburannya saja. Andai aku mampu, aku akan membuat perubahan, sebuah kumpulan baru yaitu kumpulan para musisi islam yang menjadikan seni sebagai sarana dakwah bukan hanya hiburan yang sepintas saja. Itu hanya salah satu mimpiku, satu jalur yang sudah ku tulis sejak kecil. Namun tak puas sampai di itu, lalu ku buat planning lain, target yang telah ku tulis dalam lembaran catatanku.
Menjadi aktivis di suatu organisasi tidak kalah menyenangkan. Mengerti arti kerja sama, saling merangkul memecahkan masalah, menjalankan visi dan misi dalam program kerja, mengasah kepemimpinan, dan ribuan pengalaman yang sudah menjadi jaminan pasti.
Selain itu, sesuai dengan khobi lainku yaitu menulis, ku ingin menjadi penulis yang tekenal, senang rasanya jika karya kita di baca oleh banyak orang. Juga bertraveling, aku ingin menjelajhi dunia ini, melihat kekuasaan allah SWT yang telah menciptakan alam ini dengan begitu indahnya. Hingga banyak lagi target-target ku di masa depan dari mulai pengusaha, wartawan, olah ragawan, hingga bangsawan. Bukan berarti serakah, tetapi inilah zamannya apapun hasilnya nanti, kita sudah menargetkannya dari awal. Rencana yang tidak fanatik pada satu mimpi.
Terima kasih untuk ke-dua orang tuaku yang senantiasa mendukung apapun jalan hidup yang ku pilih untuk masa depan. Terima kasih atas do`a & nasihat yang selalu membasahi bibir mamah dan papah demi kebahagiaan bintang kecilnya, maaf jika nanda selaku buah hati kalian belum bisa menjadi bintang yang terbaik. & untuk sahabat-sahabatku, terima kasih telah rela berpangku tangan dalam uniknya masa sekolah. Jangan pernah takut untuk menoba & berikan yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar